A.Pemrograman Berorientasi Objek
Tiga karakteristik utama bahasa pemrograman berorientasi objek adalah sebagai berikut :
1.Pengkapsulan ( encapsulation )
Pengkapsulan adalah pengkombinasian antara data dan prosedur ataupun fungsi yang memanipulasinya ke dalam sebuah wadah yang disebut objek.
2.Pewarisan ( Inheritance )
Pewarisan adalah kemampuan suatu objek untuk menurunkan karakteristik yang dimilikinya ( data maupun prosedur / fungsi ) kepada objek yang lain. Dengan cara seperti ini pemrogram dengan mudah dapat mengembangkan suatu objek baru yang menggunakan sifat – sifat objek lain.
3.Polimorfisme
Polimorfisme adalah suatu sifat yang memungkinkan nama yang sama dapat menyatakan
tindakan yang berbeda.
B.Pemrograman Terstruktur
Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosesan data yang terstuktur. Terstruktur dalam: analisa, cara dan penulisan program. Prinsip pemrograman terstruktur :
a.Gunakan rancangan pendekatan dari atas ke bawah (top down design)
b.Bagi program ke dalam modul-modul logika yang sejenis,
c.Gunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan
d.Gunakan pengkodean terstruktur: IF … THEN, DO … WHILE dan lain-lainnya
e.Hindarkan penggunaan perintah GO TO bila tidak diperlukan
f.Gunakan nama-nama bermakna (mnemonic names)
g.Buat dokumentasi yang akurat dan berarti.
Tahapan rancangan atas ke bawah dalam pemrograman:
1.Tentukan keluaran (output) yang diminta, masukan (input) yang diperlukan danproses-proses utama yang diperlukan untuk transformasi data.
2.Membagi proses utama ke dalam modul-modul fungsional.
3.Buat algoritma masing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.
Setiap modul dalam proses rancangan atas ke bawah biasanya dibatasi dalam isi maupun batasan-batasan berikut:
1.Setiap modul hanya mempunyai satu masukan dan keluaran
2.Setiap modul hanya mewakili satu fungsi program.
Rancangan (design) terstruktur:
1.Membagi program menjadi sub-program
2.Menekankan fungsionalitas.
3.Cocok untuk sistem yang banyak mempunyai fungsi independen.
Gaya penulisan program terstruktur:
1.Menggunakan indentasi sehingga jelas struktur dan kontrol program.Memudahkan pembacaan, pemahaman, penelusuran kesalahan dan pembuatan koreksi.
C.Bahasa Pemrograman Prosedural – Terstruktur
Bahasa pemrograman prosedural adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai kumpulan prosedur. Prosedur-prosedur ini dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Prosedur adalah bagian dari program untuk melakukan operasi-operasi yang sudah ditentukan dengan menggunakan parameter tertentu.
Bahasa pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur dan kontrol program terstruktur.
Kontrol program terstruktur:
1.Runtun – urut (sequence)
2.Pilihan (selection)
3.Pengulangan (repetition – loop)
D.Konsep OOP
Beberapa paradigma pemrograman berorientasi objek :
1.Melakukan permodelan objek dari kehidupan nyata ke dalam tipe data abstrak.
2.Konsep pemrograman untuk memodelkan objek yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
3.Membawa perubahan yang mendasar dalam konsep pemrograman terstruktur.
4.OOP membawa konsep yang sama sekali berbeda dengan bahasa pemrograman generasi sebelumnya (bahasa pemrograman terstruktur).
5.Bertujuan untuk membuat program lebih terorganisasi dan terstruktur.
6.Untuk membuat program lebih terorganisasi, harus medekomposisi sebuah tugas menjadi sub – sub tugas.
7.Untuk mempermudah dekomposisi digunakan abstraksi.
8.Sebuah abstraksi terdiri atas sifat – sifat yang esensial untuk suatu tujuan tertentu, bagian detailnya disembunyikan.
9.Bentuk – bentuk abstraksi yang digunakan antara lain : procedure, modules, user – defined types dan object.
10.Procedure adalah abstraksi dari program.
11.Program sendiri merupakan koleksi dari procedure atau sub – rutin.
12.Seorang programmer dapat berkonsentrasi pada satu bagian dari program pada suatu waktu tanpa melihat detail program secara keseluruhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar